Cangciment.blogspot.com - Pertama kali membaca judul artikel ini pasti banyak yang bingung, bisnis goblok kok ditiru! Pada awalnya saya sebagai penulis juga bingung, tetapi setelah saya baca dari sumber artikelnya baru saya bisa percaya bahwa pernyataan itu ada benarnya. Belajar Bisnis Goblok Dari Bob Sadino, Bob Sadino adalah seorang pengusaha yang terkenal karena gayanya yang nyleneh begitu juga dengan pola pikirnya. Sejak dari jaman orde baru, om Bob, begitu panggilan akrabnya terkenal dengan cara berpakaiannya yang selalu menggunakan celana pendek. Walaupun saat om Bob bertemu seorang Presiden dia tetap memakai celana pendek yang menjadi ciri khasnya.
Rumah om Bob terletak di kawasan Lebak Bulus, memiliki luas 2 hektar, om Bob sering membuat rekan-rekannya pusing dengan statementnya yang super nyleneh, ambil contoh saat dia bertanya "Menurutmu kebanyakan orang bisnis cari apa?" Pastinya berbisnis yang dicari adalah "Untung", om Bob malah menjawab "Kalau saya cari rugi!". Om Bob kemudian menjelaskan kalau bisnis cari untung apa selamanya akan untung? sama juga dengan kalau kita bisnis cari rugi, apa selamanya juga akan rugi? Pengertiannya adalah rugi tak perlu ditakuti.
Bahkan ada karyawan Pabrik Kemchicks (Pabrik daging olahan) dan Pabrik Kemfarms (eksportir sayur dan buah) diperbolehkan berbuat kesalahan. sampai ada seorang karyawan yang membuat kerugian hingga US$ 5 juta dan masih tetap bekerja sampai sekarang. Apakah Goblok atau Pintar? hehehe.
Trus apa makna dari belajar "Goblok"? Bukankah banyak sekali orang yang pandai tapi gagal dalam usaha atau bahkan tak berani untuk melangkah. Om Bob mengatakan bahwa orang "Goblok" itu tak pandai menghitung, makanya cenderung lebih cepat dalam action atau mulai usaha. Coba kalau orang pinter, pasti akan memperhitungkan semuanya dengan njlimet dan tidak segera memulai usahanya dan bahkan tidak akan membuka usahanya karena takut dengan hasil kerugian saat dia menghitung-hitung untung ruginya.
Orang "Goblok" dalam berbisnis tidak memikirkan yang namanya urutan-urutan, sedangkan orang pinter semuanya harus berurutan. Orang pintar juga cenderung tidak percayaan dengan orang lain dan maunya semua dikerjakan sendiri. Nah, kalau orang "Goblok" malah akan mencari orang pintar dan harus lebih pintar darinya untuk menjalankan bisnisnya.
Orang pintar jika menemui kegagalan cenderung mencari alasan untuk menutupi kegagalannya. "Situasi lagi drop" atau "Pemerintah tidak mendukung saya", itu yang biasanya akan dikatakan orang pintar. Berbeda dengan orang "Goblok", saat megalami kegagalan dia tak akan merasa gagal karena memang dia merasa sedang belajar. Bahkan om Bob juga berkata bahwa dia sebagai orang "Goblok" tidak membuat perencanaan usaha, target, ataupun cita-cita. Namun seluruh karyawannya harus mempunyai target dan perencanaan. Intinya orang "Goblok" yang menjadi bosnya orang pintar.
Itulah bentuk keadilan Tuhan dalam menciptakan orang Goblok dan Pintar. Yang jadi masalah adalah siapa yang merasa pintar dan siapa yang merasa goblok? Terus, enak mana jadi orang goblok atau pintar? Bila anda semakin bingung dengan tulisan saya, artinya bagus, berarti anda telah mulai "Goblok"! Kalau anda pintar pasti anda akan emosi, itu juga kata orang. Filosofi "Goblok" om Bob di ibaratkan seperti air sungai yang sedang mengalir, di depan ketemu batu ya belok ke kiri atau ke kanan. Namun seperti air sungai, kitapun juga harus siap dikencingi, dibuangi sampah dan kotoran yang lainnya.
Jadi pilih yang mana? GOBLOK atau PINTAR?
"Pengusaha tidak harus pandai dalam segala hal, tapi harus pandai mencari orang pintar!"
Source : Jaya Setiabudi