tipstrickberbagi.blogspot.com - Eka Tjipta Widjaja, founder dan pendiri Sinarmas Grup menjadi Orang Terkaya di Indonesia. Dia melampaui kekayaan dari duet bos Djarum yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Eka TW juga masuk posisi 142 dari 200 orang terkaya dunia versi Bloomberg Billionaires Index per 12 September 2013. Sedangkan duo bos Djarum hanya menempati posisi 176 dan 177.
Pria kelahiran Coan Ciu, China ini memiliki kekayaan sebesar 8,4 miliar dollar US, sedangkan duo bos Djarum kekayaannya mencapai masing-masing 7,3 miliar dollar US dan 7,2 miliar dollar US. Sebenarnya 3 orang terkaya di Indonesia ini kekayaannya menurun sepanjang tahun ini. Duo bos Djarum kekayaannya menyusut 22% dan 22.2%, sementara Eka hanya mengalami penyusutan 6%.
Selain sebagai pendiri Sinarmas Grup, Eka juga tercatat sebagai pemilik kebun kelapa sawit di berbagai lokasi di Indonesia. Eka juga pembeli Bank Internasional Indonesia pada tahun 1982. Sinarmas sendiri adalah produsen minyak sawit terbesar kedua dunia. Eka juga memiliki perusahaan properti Sinarmas Land dan Bund Center Investment.
Untuk sektor real estate Eka juga membangun ITC mangga Dua, Ruko, dan Apartemen. Di Roxy, Eka juga medirikan apartemen Green View dan di Kuningan mendirikan ITC Ambassador. Bloomberg mengatakan, Eka memiliki 61% Sinarmas Multiartha, Eka juga memiliki 60% perusahaan energi Dian Swastatika Sentosa, 61% Smartfren Telecom, 60% perusahaan kertas Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto Jatim, dan 53% Indah Kiat Pulp & Paper. Kondisi ini berbeda sedikit dari pandangan Forbes yang merilis data bahwa keluarga Djarum yang berhak menduduki sebagai orang terkaya di Indonesia.
Data yang dikeluarkan Forbes per Maret 2013 menyatakan Michael Bambang Hartono menempati orang terkaya dunia ke 439 dengan kekayaan mencapai 1,7 miliar dollar US, sedangkan Robert Budi Hartono menempati posisi ke 440 dunia dengan nilai kekayaan yang sama. Mereka juga menjadi orang terkaya nomer 1 dan 2 di Indonesia.
Nilai kekayaan dua bersaudara pendiri Djarum ini tak berbeda jauh dengan hasil survei yang dirilis Forbes Asia pada akhir tahun lalu. Ketika itu Budi tercatat memiliki kekayaan 1,72 miliar dollar US, dan kekayaan Michael mencapai 1,68 miliar dollar US. Berdasarkan versi Forbes, kekayaan duo Djarum ini mendapatkan keuntungan terbesar dari Bank Central Asia. Dinasti Hartono mempunyai saham BCA mencapai 47,5% melalui Farindo Holding. Grand Mall Indonesia juga ikut menyumbangkan kekayaan duo Djarum ini.